Atmosfer akan mengitari bumi,
meski terkadang panas matahari masih terasa panas oleh kita. Betapa pentingnya
sebuah atmosfer yang terkadang kita abaikan dalam benak kita.
Dunia bagi ku sebuah cerita,
cerita yang ku rangkai dengan penuh warna warni perjalanan. Saat dimana aku
mamapu menyimpan berjuta kesengan maka, aku warnai
dunia
ku dengan keceriaan itu. Hingga saat kesedihan datang menghatui ku, tentunya
aku tak lupa tuk mewarnainya dengan goresan kesedihan.
Kesenangan dan kesedihan bagi
ku bukan segalanya. Aku hanya berfikir bagaimana aku mampu menciptakan sebuah
buku yang indah tanpa suatu kedustaan dalam diri. Yang akan aku persembahkan
kepada Sang Pencipta.
Namun, sesaat. Aku terkadang
berifikir alangkah bodohnya diri ini. Bertahun-tahun aku mengetahui betapa
berharganya sebuah kehidupan namun, aku lebih sering untuk mengabaikan
kehidupan itu.
Terkadang aku hambar dengan
kehidupan ini. Entah betapa naifnya diri ku sehingga au dengan mudah aku
melupakan segala ciptaan-Nya.
Aku sang penulis kehidupan,
yang menulis denga pena perjalanan. Tapi, tak sedikit yang mampu ku toreh dalam
lembaran-lembaran amal sebuah kejelekan yang nyata. Aku yang lebih sering
melakukan sebuah dosa tanpa menyadari, tapi terkadang aku berbuat dan menyadari
akan hal itu.
Manusia?????
Yah begitulah tepatnya diri ku.
Aku manusia yang mencoba utnuk sempurna walau terkadang hal itu belum aku
gapai. Ups ,,, aku menyadari dan mengakui akan banyaknya kekurangan dalam diri
ku. Lihatlah!!!! Aku yang tak pernah peduli dengan orang lain, aku yang hanya
memikirkan apa kata hati, aku yang selalu mengikuti hawa nafsu ku.
Hufh ,,,, manusia terkadang
menyadari yang ia lakukan akan tetapi sulit utnuk mengubah apa yang ia sadari
hal itu merupakan suatu kesalahan.
Adakalanya aku tertawa menahan
rasa sakit dalam diri, adakalanya aku tertahan dalam diam. Aku mengerti sebuah
makna kehidupan tanpa haru mencari dimana aku harus lakukan itu.
Dalam
kehidupan terkadang ada rasa cinta, cinta kepada selain jenisnya atau bahkan
cinta kepada Sang Maha Pemilik Cinta. Hanya saja terkadang diri ku tak mampu
menempatkan cinta pada letak yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
Kau tau????? Cinta pada manusia
hakekatnya semu. Ia tak hanya sesaat saja dan terkadang menghilang dari benak
manusia. Saat cinta menyelimuti ruang hati mu, ingat cinta itu tak abadi. Ia
akan pupus dengan sendirinya.
Jangan terlena dengan cinta
yang semu dan jangan terjebak pada permainan cinta yang tak menentu. Cinta yang
didasari dengan kerodhoan-Nya, maka ia tak akan pupus meski waktu dan jarak
memisahkan segalanya.
Setiap yang nyata, maka jalani
dengan keikhlasan. Aku sang pengembara hanya mampu menahan segala rasa
kepedihan dalama diri, hanya mampu menjalani kehidupan ini dengan berharap
ridho dari-Nya.
4-Desember-2012
Fathimah Az
Zahra’
0 komentar:
Posting Komentar